Ini adalah waktu dimana aku sudah pasrah akan keadaan. Menanti sebuah pengumuman kelulusan snmptn yang tak pernah aku bayangkan hasilnya. Karena bagiku menanti sebuah pengumuman yang tak sesuai dengan apa yang diharapkan itu sudah sering aku rasakan. Bahkan jika pada akhirnya harus berakhir dengan masuk Akbid swasta pun aku terima, karena memang sudah pasrah dengan apa yang ada. Ibarat kobaran api semangat itu mulai padam seiring perjalanan yang tak tentu terarah akibat kejadian beberapa tahun lalu. Tapi, apalah daya ketika garismu berkata lain. Akankah Menyesal saat tak searah? sedikit. Itulah jawabku. Tapi, semua penyesalan itu akan hilang seiring berjalannya waktu. Saat itu dengan perasaan sedikit cemas aku membuka laman pengumuman dan mulai ku ketik sebuah no pendaftaran dan tanggal lahirku. Kugeser laman itu pelan-pelan, aku melihat sebuah kotak hijau, semula aku tak sadar jika itu adalah pertanda baik, karena yag ada dipikiranku saat itu adalah tidak mungkin aku lolos, tapi takdir berkata lain, aku dinyatakan lolos snmptn pada pilihan pertama. Dengan ekspresi wajah yang datar aku coba untuk membacanya lagi, ya barangkali aku salah baca tapi ternyata itu benar aku bersyukur dan perasaanku mulai membara kembali tapi aku masih sedikit ragu, lalu kuberlari mencari bunda dan memberitahukan kabar ini, beliau bersyukur, antara terharu dan sedihpun tak ada bedanya, karena pada kenyataannya jika aku lolos snmptn konsekuensi pertama uyang harus diambil adalah aku harus berpisah dengan keluarga dan hidup di kota rantauan dimana universitasku ini berada. Saat pengumuman telah keluar, angin lalu masih saja mengiringi langkahku, sempat kejadian beberapa tahun lalu akan terulang kembali, lagi-lagi alasannya adalah aku anak yang manja, anak yang sering jatuh sakit, kondisi fisikku inilah yang sering jadi alasan aku untuk tidak melalukan hal ini dan itu yang memberatkanku inilah yang membuat aku tak biasa hidup sendiri, namun takdirlah yang membawaku kesini, berada dirantauan seorang diri. Mulai melangkah tuk menata masa depan, bertemu dengan dunia baru, orang-orang baru, bahasa baru, teman-teman baru, bahkan keluarga baru dan pengalaman serta kejadian-kejadian baru. :-)
Alhamdulillah Ya Allah... :')
Terimakasih Ibu kepsek-bpk/ibu guru,, :')
Terimakasih Ayah♡Bunda,, :')
Terimakasih kakak-adik,, :')
Terimakasih sahabat/teman-teman,, :')
dan Terimakasih buat semuanya atas doa dan dukungannya :'D
TERIMAKASIH Banyak.. ^-^
Ku berucap syukur atas apa yang telah menjadi Garis Hidupku tanpa adanya penyesalan seperti yang lalu dan terimakasih atas apa yang telah diberikan kepadaku, sebuah bimbingan hidup untuk masa depanku. Kini aku sadar apa yang telah terjadi adalah apa yang sudah menjadi Garisku, usaha serta do'a lah yang akan menuntun kemana kaki ini melangkah..
“Ibarat air yang mengalir dari hulu hingga ke muara, mengikuti arus sungai yang berkelok-kelok, bertemu dengan penghalang berupa jeram dan bebatuan cadas bahkan terkadang sampah-sampah mampu membuat air tergoyahkan, membuat perjalanan semakin panjang. Terkadang ada yang terjebak didalam aliran sungai yang mati dan ada yang terus bergerak hingga sampailah ke muara yang menyatu dengan lautan lepas.”
Perjalananku belum berakhir mungkin inilah awal dari perjalananku yang baru. Semoga harapanku takkan sia-sia. Hanya Allah yang tahu akan jalan mana yang harus aku tempuh untuk meraih cita-citaku yang sesungguhnya. Biarkan waktu terus bergulir, biarkan air terus mengalir, mungkin seperti inilah jalan kehidupanku dalam meraih cita-cita. Penuh liku dan akan berlalu. Perlahan namun pasti keSUKSESan itu akan datang padaku. Semua Akan Indah Pada waktunya. Aku Percaya Itu !
nb;GarisHidupku by ADN.